Setiap pasangan perkawinan memiliki kisah masa lalu yang berbeda. Konflik dan beda pendapat menjadi bagian dalam cerita kehidupan perkawinan.
Tidak ada yang bisa menentramkan keluarga kecuali rasa simpati, empati dan saling menghargai. Beberapa masalah yang sering menjadi pemantik perselisihan dalam rumah tangga antara lain;
1. Beda Pendapat Antara Orang tua dan Anak
Hal ini berkaitan dengan bagaimana pasangan bisa memosisikan diri dalam mengambil sebuah keputusan. Tidak jarang pasangan memiliki banyak perbedaan pendapat dengan orang tuanya sehingga kondisi ini secara tidak langsung berimbas pada hubungan antarpasangan. Dengan kondisi seperti ini menjadikan kurang hangatnya suasana dalam rumah tangga
2. Masalah Keuangan (Problematika Gaji/Honor)
Masalah keuangan dapat memicu datangnya masalah keluarga. Perbedaan penghasilan yang dihasilkan antara suami dan istri memicu masalah keuangan dalam keluarga. Selain itu, masalah pengaturan keuangan juga bisa menjadi sumber keributan. Perbedaan cara mengelola uang dan tidak terbuka dengan penghasilan seringkali memicu pertikaian dalam keluarga. Pasangan membutuhkan keterbukaan dan kesepakatan dalam pengelolaan keuangan sehingga keduanya saling tahu hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tuntutan ekonomi atau keuangan di rumah tangganya
3. Kurangnya Kepercayaan atau Rasa Hormat Pasangan
Menghormati pasangan bukan berarti berhenti menghargai pendapat satu sama lain. Menghormati pasangan juga berarti saling menjaga privasi dan memberikan ruang untuk pasangan melakukan kegiatan (hobi) yang digemari. Masing-masing tetap harus memahami perannya dalam rumah tangga supaya tetap bisa mendapatkan hak-haknya.
4. Perbedaan Pola Asuh Anak
Mengasuh dan memberikan pendidikan bagi anak tidak selamanya berjalan sesuai apa yang diinginkan. Sebab, sebagai seorang individu, setiap pasangan pasti memiliki pandangan dan rencana tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik sesuai agamanya. Selaku orang tua hendaknya bisa memberikan pola pengasuhan yang konsisten antara keduanya karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak nantinya.
5. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Tentunya tidak akan merasakan kenyamanan jika dalam pernikahan mengalami pengalaman KDRT. Bagaimana pun akan berpotensi memunculkan dampak yang panjang di fase setelahnya karena akan mengakibatkan trauma. Kondisi seperti ini akan sangat berpengaruh pada pola pengasuhan yang kurang tepat dan bisa memupuk seseorang untuk melakukan kekerasan saat dirinya berkeluarga.
6. Belum Memiliki Anak (Kemandulan)
Anak adalah anugerah sekaligus hadiah dalam sebuah pernikahan. Memiliki anak adalah mimpi hampir setiap pasangan yang sudah menikah. Masalah akan menjadi semakin komplek ketika pasangan suami istri mengalami kemandulan. Biasanya, suami istri akan saling menyalahkan dan merasa melakukan tindakan yang paling benar sehingga masalah kehadiran anak juga kerap menjadi penyebab adanya masalah dalam sebuah keluarga.
7. Intervensi Mertua
Memiliki orang tua lain dari pasangan terkadang tidak semudah mengurus orang tua kandungmu. Sebab, orang tua pasanganmu cenderung menaruh banyak harapan padamu, baik dari segi cara kamu membahagiakan pasanganmu yang bisa berupa materi, perhatian, sampai ke masalah momongan. Cara kamu mengatur rumah tanggamu pun tidak luput dari sorotan dan perhatian mertua. Terkadang, mertua yang terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya agar anak-anaknya memiliki kehidupan yang layak, meski terkadang membuat anak-anaknya kurang nyaman.
8. Komunikasi Buruk
Kesibukan masing-masing menyebabkan kamu dan pasanganmu menjadi jarang berkomunikasi. Tidak jarang, komunikasi juga bisa menjadi penyebab pertengkaran dalam keluarga. Perlu menyepakati kapan ada waktu tersendiri untuk bisa membicarakan hal-hal yang memang perlu dibicarakan antarpasangan. Masing-masing bersikap lebih bijak untuk mengendalikan ego atau emosi di saat membahas konflik yang ada sehingga bisa benar-benar menjadikan komunikasinya lebih efektif.
Apabila Anda dan pasangan memiliki konflik dengan suami, istri, anak, mertua, saudara kandung, saudara ipar, tetangga, dan tidak harmonis sampai berlarut-larut sampai saat ini, Anda sangat perlu menghubungi kami untuk mencarikan solusi.